Sunday, November 6, 2011

Bawa Aku Pulang




Lewat rangkaian derita yang telah kuhapus, dan sepucuk kerinduan yang tak kunjung memekar, aku ingin menghentikan perjalanan. Sebab untuk apa lagi kukembarai dunia, jika rumah dalam hatimu telah cukup memberiku kehangatan.

Bawa aku pulang, sebab aku melupakan jalan. Hanya aroma tandus dari tanah di depan jendelamu yang kuingat, dan lembar-lembar puisi yang tak indah. Aku mendambamu dengan seluruh impian tertinggiku, dengan segala do'a tertulusku. Jemput aku pulang, aku merindukanmu.

Dan kemudian, lonceng berbunyi. Menara-menara yang kau bangun dalam desahku, dalam darahku, kini berirama memintamu. Di sela jalan aku menunggu, kapan kiranya badai berhenti. Diatas sebentuk hati, aku menjelma penantian tanpa henti. Tuhan menghukumku dengan sesal, menunggu derai langkahku mati. Dan mungkin membiarkanku sendiri untuk sejenak, bahkan mungkin selamanya.

Jemput aku pulang sebelum aku tak mampu merengkuhmu lagi, beri aku kekuatan. sebab hanya bersamamu aku bisa kembali, melupakan kelam ini..


Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search